URGENSI RENOVASI GOR
KOTA BARU PROVINSI JAMBI
Fasilitas Olahraga Yang Modern, Ekonomi Rakyat Yang Tumbuh, Dan
Kebanggaan Kolektif Masyarakat Jambi.
Oleh : FAHMI RASID*
Renovasi Gelanggang Olahraga Kota Baru sejatinya
adalah sebuah investasi jangka panjang. Investasi ini tidak berhenti
pada perbaikan fisik sebuah bangunan, melainkan sebuah penanaman modal
sosial, ekonomi, dan budaya yang akan memberi manfaat luas bagi
masyarakat Jambi hingga generasi mendatang. Dalam perspektif pembangunan
daerah, infrastruktur olahraga yang baik selalu menjadi penopang
kemajuan, karena olahraga tidak hanya dipahami sebagai aktivitas fisik,
tetapi juga sebagai instrumen penggerak ekonomi, pemersatu masyarakat,
sekaligus pembentuk identitas suatu daerah. Gelanggang Olahraga Kota
Baru telah lama menjadi ikon olahraga di Jambi. Sejak pertama kali
berdiri, tempat ini menjadi saksi bisu perjalanan banyak atlet,
penyelenggaraan kompetisi, dan pertemuan masyarakat dalam suasana
sportivitas. Namun, waktu telah berjalan, fasilitasnya semakin
tertinggal, dan daya dukungnya tidak lagi memadai untuk kebutuhan masa
kini. Atap yang mulai menua dan bocor, kursi yang tidak lagi nyaman,
pencahayaan yang redup, serta fasilitas pendukung yang minim menjadikan
GOR ini kehilangan sebagian wibawanya. Padahal, di tengah derasnya arus
perubahan, keberadaan gelanggang olahraga modern adalah kebutuhan
mendesak, apalagi ketika Provinsi Jambi nantinya akan dipercaya sebagai
tuan rumah Pekan Olahraga Nasional yang akan datang.
Menunda renovasi berarti menunda kesempatan emas.
GOR Kota Baru tidak bisa lagi dipandang sekadar bangunan tempat
bertanding. Ia harus dilihat sebagai mesin pembangunan yang bisa
menggerakkan berbagai sektor. Dengan renovasi menyeluruh, GOR akan
menjelma menjadi pusat aktivitas olahraga, pusat kegiatan ekonomi
rakyat, sekaligus ruang publik yang membanggakan. Dalam konteks
pembangunan ekonomi masyarakat, GOR memiliki potensi besar untuk
menghidupkan usaha kecil menengah. Setiap event olahraga yang digelar
selalu menjadi magnet bagi keramaian. Masyarakat datang bukan hanya
untuk menonton pertandingan, tetapi juga untuk mencari hiburan,
menikmati kuliner, hingga membeli cendera mata. Jika renovasi GOR
dilakukan dengan desain modern yang ramah bagi pelaku usaha, maka
ruang-ruang komersial di sekitarnya dapat menjadi wadah tumbuhnya UMKM.
Pedagang makanan tradisional, pengrajin batik, hingga pelaku usaha
kreatif akan memiliki pasar baru yang dinamis.
Kehadiran GOR yang representatif juga akan
memperkuat citra Jambi di mata nasional. Daerah yang memiliki fasilitas
olahraga bertaraf tinggi akan lebih mudah dipercaya sebagai tuan rumah
event besar. Dengan begitu, aliran wisatawan, atlet, dan media akan
datang ke Jambi, membawa perputaran ekonomi yang besar. Hotel, restoran,
transportasi, hingga jasa pariwisata akan merasakan dampak positifnya.
Renovasi GOR bukan hanya memberi keuntungan pada satu sektor, tetapi
menyebarkan manfaat ke berbagai lini kehidupan masyarakat. Lebih jauh,
renovasi GOR sejalan dengan arah pembangunan Jambi yang terangkum dalam
visi Jambi Mantap 2025-2029. Visi tersebut menekankan pentingnya
pembangunan manusia, peningkatan daya saing, dan penguatan ekonomi
kerakyatan. Gelanggang olahraga modern adalah wadah ideal bagi pembinaan
generasi muda. Dari sini lahir atlet yang tidak hanya kuat secara
fisik, tetapi juga berkarakter disiplin, tangguh, dan sportif. Mereka
adalah generasi penerus yang akan membawa nama Jambi di tingkat nasional
bahkan internasional. Dari sisi daya saing, fasilitas olahraga yang
baik akan membiasakan atlet Jambi berlatih dan bertanding dalam atmosfer
yang profesional. Mereka tidak lagi merasa asing ketika harus berlaga
di arena besar, karena sudah terbiasa di rumah sendiri. Hal ini akan
meningkatkan mental juara dan memperbesar peluang atlet Jambi untuk
meraih prestasi gemilang.
Sementara itu, dari sisi ekonomi kerakyatan,
renovasi GOR akan membuka ruang baru bagi masyarakat untuk ikut
berpartisipasi. Pedagang kecil bisa berdagang dengan nyaman, pelaku
ekonomi kreatif bisa memasarkan produk dengan lebih luas, dan masyarakat
umum bisa menikmati manfaat langsung dari perputaran uang di sekitar
arena olahraga. Dengan begitu, olahraga bukan lagi aktivitas yang
berdiri sendiri, melainkan bagian dari ekosistem pembangunan ekonomi.
Momentum terbesar yang membuat renovasi GOR menjadi kebutuhan mendesak
adalah ditetapkannya Jambi sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional.
PON bukan sekadar kompetisi, melainkan pesta olahraga terbesar di negeri
ini. Jutaan mata akan tertuju ke Jambi, ribuan orang akan datang dan
menyaksikan bagaimana kesiapan daerah ini menyambut event bergengsi.
Gelanggang Olahraga Kota Baru akan menjadi salah satu ikon utama yang
paling disorot. Jika tampil dengan wajah baru yang megah dan modern, GOR
akan meninggalkan kesan mendalam, bukan hanya bagi atlet dan penonton,
tetapi juga bagi masyarakat luas yang menyaksikan melalui layar televisi
dan media.
PON adalah peluang emas yang jarang datang.
Dampaknya tidak berhenti setelah event selesai. Daerah yang sukses
menjadi tuan rumah selalu dikenang dan dilihat sebagai daerah yang siap
maju. Infrastruktur yang dibangun untuk PON tetap bisa digunakan untuk
berbagai kegiatan di tahun-tahun berikutnya. Maka, renovasi GOR bukan
hanya untuk menjawab tantangan PON, tetapi juga untuk warisan jangka
panjang bagi masyarakat Jambi. GOR Kota Baru yang baru akan menjadi
ruang publik yang multifungsi.
Selain event olahraga, tempat ini bisa digunakan
untuk konser musik, pameran budaya, seminar besar, hingga kegiatan
sosial kemasyarakatan. Dengan pengelolaan profesional, jadwal kegiatan
bisa diatur agar GOR selalu hidup, tidak pernah sepi, dan selalu memberi
dampak positif bagi masyarakat sekitar. Sebagian orang mungkin
bertanya, apakah renovasi besar seperti ini tidak akan membebani
anggaran daerah. Pertanyaan ini wajar, tetapi perlu dipahami bahwa
renovasi GOR bukan pengeluaran, melainkan investasi. Investasi yang
memberi manfaat sosial, ekonomi, budaya, dan politik. Investasi yang
mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah karena mampu
menyediakan fasilitas publik yang membanggakan. Investasi yang
menyiapkan Jambi memasuki era baru sebagai daerah yang mampu berdiri
sejajar dengan provinsi besar lain di Indonesia. Masyarakat tentu
berharap renovasi GOR dilakukan dengan sungguh-sungguh, bukan sekadar
mengejar target fisik. Kualitas bangunan harus diutamakan, kelengkapan
fasilitas harus dipikirkan, dan tata kelola pasca-renovasi harus
dirancang matang. Jangan sampai GOR yang sudah indah hanya menjadi
bangunan monumental yang jarang dimanfaatkan. GOR harus selalu hidup,
selalu ramai, dan selalu produktif. Jika hal ini terwujud, maka Jambi
benar-benar akan memiliki sebuah gelanggang olahraga yang tidak hanya
membanggakan tetapi juga bermanfaat. Gelanggang yang menjadi tempat
lahirnya atlet berprestasi, ruang tumbuhnya ekonomi rakyat, dan simbol
kebersamaan masyarakat. Gelanggang yang sejalan dengan cita-cita besar
visi Jambi Mantap, yaitu membangun manusia seutuhnya, meningkatkan daya
saing, dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
Renovasi GOR Kota Baru adalah momentum yang tidak
boleh terlewat. Ini adalah kesempatan sekali dalam sejarah bagi Jambi
untuk menunjukkan diri sebagai daerah yang siap melangkah maju. Olahraga
telah terbukti mampu menyatukan bangsa, menggerakkan ekonomi, dan
melahirkan kebanggaan. Dengan renovasi GOR, Jambi akan berada di jalur
yang tepat untuk mewujudkan cita-cita besar itu.
Pada akhirnya, Urgensi Renovasi GOR bukan hanya
tentang persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional, tetapi juga
tentang warisan bagi generasi mendatang. Warisan berupa fasilitas
olahraga yang modern, ekonomi rakyat yang tumbuh, dan kebanggaan
kolektif masyarakat Jambi. Inilah saatnya Jambi melangkah dengan visi
besar, menjadikan olahraga sebagai investasi jangka panjang, dan
menjadikan GOR Kota Baru sebagai pusat kejayaan baru bagi bumi Sepucuk
Jambi Sembilan Lurah.
Referensi :
Andriyanto, A. (2020). Ekonomi Olahraga dan
Potensi Pengembangan UMKM di Sekitar Infrastruktur Olahraga. Jurnal
Ekonomi Kreatif Indonesia, 5(2), 101–115.
Chalip, L. (2006). Toward a distinctive sport management discipline. Journal of Sport Management, 20(1), 1–21.
Coalter, F. (2007). A Wider Social Role for Sport: Who’s Keeping the Score? Routledge.
Gratton, C., & Preuss, H. (2008). Maximizing
Olympic impacts by building up legacies. International Journal of the
History of Sport, 25(14), 1922–1938.
Horne, J., & Manzenreiter, W. (2006). Sports
Mega-Events: Social Scientific Analyses of a Global Phenomenon.
Blackwell Publishing.
Preuss, H. (2019). Event Legacy and Sustainability. Routledge.
Smith, A. (2010). The development of “sports
tourism” and the legacy of mega sporting events. Journal of Sport &
Tourism, 15(2), 65–86.
Pemerintah Provinsi Jambi. (2024). Visi dan Misi Jambi Mantap 2025–2029. R.P.J.M.D
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik
Indonesia. (2023). Strategi Nasional Pembangunan Olahraga Menuju
Indonesia Emas 2045. Jakarta: Kemenpora RI.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Bappenas). (2022). Olahraga sebagai Instrumen Pembangunan Ekonomi
Daerah. Jakarta: Bappenas.
* Doktor Manajemen SDM
* Magister Administrasi Publik (M.AP)
* Sekretaris PUSDIKLAT L.A.M Provinsi Jambi
Tag:
Advertorial